Bahaya pornografi secara detail


Sering kita dengar bahwa bahaya pornografi adalah merusak otak, mengacaukan pikiran, dan membuat malas. Naggh kenapa??? Karena didalam tubuh kita banyak hormone yang bekerja, ada 4 hormon yang dirusak cara kerjanya, membuatnya keluar seacara berlebihan dan terus menerus. Sebenarnya kalo hormon ini bekerja seacara normal sangat menguntungkan. 

Dopamin

Dopamine merupakan perantara biosintesis antara hormone andrenalin dan norandrenalin. Fungsi utamanya sebagai hormone adalah menghambat pelepasan prolactin dari kelenjar hipofisis. Jika kelebihan kelenjar ini maka akan mengakibatkan skizofrenia (gangguan jiwa psikotik) dan kalo kekurangan maka akan mengakibatkan penyakit Parkinson.

nagh buat memperjelasnya baca ilustrasinya ya, tengok kebawah yach…

Gini nech… misalnya kamu datang telat saat ujian, belum makan lagi, trus pas ngeliat soal ternyata susahnya ampun-ampunan, nda ada satu soalpun yang kayaknya bisa buat dikerjaian, akhirnya pasrah… lunglai… gelisah.. tapi… pas lagi frustasi-frustasinya ternyata dapet cara lain buat ngerjain soal-soal ujian  dan semua soal bisa dekerjain dengan baik…

Bagaaimana perasaan kamu saat itu??? Senang bukan main kan??? Nagh itulah kerja hormon dopamine. Efek  dopamine sendiri ternyata menimbulkan peningkatan kebutuhan level. Contoh ilustrasinya gini, kalo kemaren kamu puas dan senang hingga joget-joget kegirangan gara-gara berhasil ngerjain soal anak TK, nagh.. apakah besoknya kamu akan kembali puas hingga joget-joget mengerjakan soal yang sama??? Pastinya tidak kan? Kamu akan butuh soal anak SD, baru kamu akan locat kegirangan, betul nda?? 

Itulah efek Dopamine, tapi sayangnya yang membuat terus menenrus si dopamine bekerja adalah pornografi. Maksudnya lagi gini nech… ech pake ilustrasi aja ya…. Misalnya si A berteriak “igh… gambar apa’an tuch??? (mukanya ditutup pake tangan sambil tidak lupa buka sedikit jarinya buat ngintip hihihi…) saat pertama kali melihat gambar wanita berpakaian bikini, trus ke esokan harinya si A nanya “ech.. kemaren gambar apa’an yach?” akhirnya si A kembali ngebuka situs yang menampilkan gambar wanita pake bikini tersebut dan “wooouuwwww….” Dilihatnya terus menerus. Lalu ke esok-esokan harinya lagi si A akan ngebuka situs yang menampilkan gambar wanita yang bertelanjang dada biar dapet sensasi “wooouuwwwww…” itu lagi. Dan seterusnya setelah bosan dengan gambar maka si A akan mulai menonton video dan seterusnya… tentu kamu tau kan??? Yups… betul banget… seterunya dan terus hingga ngelakuin seks sesungguhnya. Nagh. Waktu melakukan seks juga begitu…. karena dari awalnya dilandaskan si dopamine tadi, maka akan beda dengan seks yang dilakukan orang normal yang biasa. Dia selalu butuh teknik seks yang baru, baru dan baru, kalau perlu yang gak normal dan aneh.

Makanya kalau para pelaku seks yang melakukan seks gara – gara pertamanya dia terpincut pornografi, akan butuh gaya yang baru dan menuju ke arah penyimpangan seksual. Sampai jadi nyoba incest ( berhubungan dengan saudara sendiri ), berhubungan seks dengan binatang, pemerkosaan, penyiksaan dalam seks. Hanya karena butuh utuk merasakan sensasi ” wuooowwww ” tersebut.

Mereka tahu itu salah, tapi tetap melakukannya.

Mereka tahu itu salah, tapi tidak bisa melawannya.

Itulah parahnya hormon dopamine yang dibikin bekerja secara terus menerus oleh pornografi !

Neuropiniphrin

Kalau seorang pebisnis sejati, otaknya dipenuhi dengan yang namanya peluang dan keuntungan. Jika melihat usaha yang bisa dijadikan ladang uang, selalu dimanfaatkan dengan baik. Seakan instingnya tertuju kepada bisnis terus. Begitu juga yang terjadi juga terhadap para pecandu maksiat. Otaknya selalu berputar – putar dengan yang namanya kemaksiatan. Melihat yang ngerangsang dikit, otak udah ngebayanginnya yang lain lain.

Kalau ada perempuan yang memakai baju seksi, mungkin orang normal hanya kan berkata ” perempuan itu seksi” . Tetapi kalau orang yang sudah kecanduan maksiat, akan berfikir, ''gimana ya rasanya bersetubuh dengan dia''

      Lagi berdiri disamping perempuan. langsung otaknya ngeres, padahala perempuannya biasa saja. tidak ngedance, ngeliuk-liukin badan, apalagi striptise. Sama sekali tidak. Tapi otaknya sudah rusak akibat maksiat.

Itulah yang dirasakan orang yang sudah berurusan dengan maksiat. Merusak otak !

Nah inilah yang sering digembor-gemborkan orang bahwa maksiat itu ngerusak otak. inilah yang diamaksudkan. Sering terbayang selalu.

      Akibatnya tidak bisa berfikir jernih, males belajar, males mikir, males kretif. Karena otaknya sudah dipenuhi dengan daftar kosakata atau kejadian yang bisa otak dia sambung-sambungin dengan yang namanya maksiat. Inilah dampak dari keja hormon neuropiniphrin dan sayangnya lagi kerja hormon ini di landasi dengan kemaksiatan.
Hormon Serotonin
Serotonin (bahasa Inggrisnya: 5-hydroxytryptamine, 5-HT) adalah suatu neurotransmiter monoamino yang disintesiskan pada neuron-neuron serotonergis dalam sistem saraf pusat dan sel-sel enterokromafin dalam saluran pencernaan. Hormon ini dipercaya sebagai pemberi perasaan nyaman dan senang.

Ilustrasinya: Saat seorang perokok lagi stress, dia akan merokok. Kenapa begitu ? karena rokok adalah sesuatu yang bisa membuatnya senang, tentram dan damai. Dan itulah efek kerja dari hormon serotonin. Membuat seseorang merasa nyaman saat hormon itu keluar. Lalu bagaimana saat orang bersentuhan dengan yang namanya kemaksiatan, hormon itupun keluar.

Setiap orang itu kesel… orang itu frustasi… orang itu sedih… orang itu kesepian… orang itu mengalamai hal yang menyulitkan dirinya…. dia akan lari kepada kemaksiatan ! Karena itu yang membuatnya tentram.

Hormon Oksitosin

Anda tahu kenapa seorang ibu dengan anak – anaknya ada ikatan batin ?

Karena hormon oksitosinlah jawabannya.

Saat seorang ibu melahirkan, hormon oksitisoin terpancar banjir keluar dari tubuhnya.

Nah efeknya adalah, dia mencintai sesuatu yang membuat orang tersebut mengeluarkan hormon oksitosin itu !

Karena si ibu itu jadi keluar hormon oksitosinnya, gara – gara anak yang dilahirkannya tersebut ! Maka dia akan jadi punya ikatan batin dengan anak tersebut !

Itulah sistem kerjanya si hormon okitosin.

Kemaksiatan itu membuat hormon oksitosin bekerja secara terus menerus pada saat si orang tersebut ketika melihat kemaksiatan. Sudah tahu kan akibatnya jadi seperti apa ? Dia menjadi terikat secara batin dengan kemaksiatan tersebut. Makanya yang kecanduan kemaksiatan itu, ada rasa kangen, jika tidak melihat kemaksiatan selama beberapa hari.

     Oleh karena itu, marilah kita tinggalkan maksiat dan mencoba memperbaiki diri untuk mendapatkan hal yang terbaik, jauh dari maksiat, jauh dari kerusakan  dan menggapai keinginan dengan sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar disini....